24 jam yg meresahkan

Saya pasarah saja kalau memang harus dirotasi, kata seorang teman guru. Mudah-mudahan bukan saya yang harus dipindah, kan saya sudah lama mengajar di sini. dengan teman-teman sudah seperti keluarga sendiri. Teman yang lain menimpali. Wah kalau tidak mencapai beban mengajar 24 jam bakaln gak dapat tunjangan sertifikasi dan TKD dong, teman yang lainya menambahkan.

itulah sekelumit pembicaraan yang terjadi di ruang-ruang guru saat ini terkait kebijakan pemerintah mengenai beban mengajar 24 jam. Kebijakan ini merupakan implementasi dari PP No. 74 tahun 2008 sebagai amanat dari UU no 14 tahun 2005 tentang guru dan Dosen. Pasal 53  dalam PP tersebut  menjelaskan bahwa guru yang mendapatkan tunjangan sertifikasi wajib memiliki beban mengajar minimal 24 jam tatap muka dan maksimal 40 jam. Kebijakan ini sebenarnya sudah diberlakukan sejak PP tersebut disayhkan, namun sampai tahun 2011 ini masih ada toleransi dimana jumlah jam beban mengajarnya tidak hanya pada satu mata pelajaran  sesuai dengan kompetensi keahlianya tetapi  boleh mengampu pelajaran diluar keahliannya. Misalnya seorang guru matematika, jika jam pelajaran matematika yang diampunya hanya 16 jam maka sisanya bisa mengampu pelajaran yang lainya seperti fisika sehingga mencapai 24 jam.   Sedangkan mulai tahun 2012 ini, kewajiban beban mengajar 24 jam pelajaran atau lebih hanya pada pelajaran yang sesuai dengan kompetensi keahliannya saja. Inilah yang sebenarnya menjadi sumber keresahan teamn-teman guru sekarang ini khususnya para guru yang mengajar di sekolah-sekolah dengan jumlah rombongan belajarnya kecil sehingga jumlah beban mengajarnya kurang dari yang diwajibkan. Lebih-lebih bagi sekolah yang kelebihan guru pada mata pelajaran tertentu. Keresahan teman-teman dari kebijakan ini karena khawatir tidak mendapatkan tunjangan sertifikasi lagi jika tidak mampu memenuhi kewajiban beban mengajar sebagaimana yang diamantkan PP no. 74 tahun 2008 tersebut. Khusus untuk guru di DKI  Jakarta ada informasi bahwa aturan ini juga akan berlaku terhadap pemberian Tunjangan Kinerja Daerah (TKD). Inilah yang kemudian menjadikan teman-teman guru mulai risau. 

  Baca entri selengkapnya »

Mafia di Nusantara

Reformasi yang melahirkan demokrasi ternyata hasilnya tidak sesuai harapan yang kita inginkan. Demokrasi yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan namun yang terjadi adalah karut marut disetiap lini kehidupan berbangsa dan bernegara. Demokrasi hanya melahirkan kebebasan yang tidak bertanggung jawab seperti demonstrasi yang berujung kekerasan, ketidakpuasan yang disertai unjuk rasa dan perilaku-perilaku yang tidak semestinya yang mengatasnamakan demokrasi. Tiga pilar penyelenggara negara yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif di era demokrasi ini justru menjadi sumber masalah dan terkooptasi oleh berbagai kepentingan yang pada akhirnya lahirlah istilah-istilah yang sungguh sangat tidak enak didengar ditelinga kita sebagai bangsa.Istilah-istilah itu sekarang menjadi menu kita setiap hari yang bisa kita lihat di Televisi, dibaca di Surat Kabar atau kita dengar mulai dari forum diskusi sampai obrolan ringan di warung kopi. Istilah yang dimaksud adalah Mafia Hukum, Mafia Pajak, Mafia Anggaran, Mafia Peradilan, Mafia Pemilu dan mafia-mafia lain yang sudah pasti konotasinya adalah kejahatan.

Mafia awalnya merupakan nama sebuah konfederasi yang orang-orang di Sisilia masuki pada Abad Pertengahan untuk tujuan perlindungan dan penegakan hukum sendiri (main hakim) yang kemudian dalam perkembangannya mulai melakukan kejahatan teroganisir (wikipedia.org). Karena kejahatan yang dilakukan sifatnya teroganisir dan sistematis inilah yang kemudian timbulah istilah-istilah di atas.
Istilah mafia hukum muncul manakala terjadi jual beli hukum baik itu di kepolisian saat pemeriksaan, penyelidikan, penyidikan maupun kejaksaan.pada saat penuntutan di pengadilan. Dan jika vonis yang dijatuhkan oleh hakim dipengadilan tidak sesuai dengan tuntutan jaksa maka kemudian lahir lagi istilah mafia peradilan.
Istilah mafia pajak, pertama kali muncul ketika seorang pegawai Ditjen Pajak gol IIIa memiliki harta diluar batas kewajaran. Usut punya usut, itu semua diperoleh karena melakukan praktek kongkalikong dengan perusahaan wajib pajak. Terkuaknya usaha penyuapan yang dilakukan pengusaha terhadap pejabat di kemenpora dan kemenakertrans oleh KPK inilah yang menjadi bibit munculnya istilah mafia anggaran. Praktek percaloan anggaran di Badan Anggaran DPR yang melibatkan anggota badan anggaran sempat menjadi pomelik dan perseturuan antara DPR dan KPK. Demikian pula kasus surat palsu KPU yang berkaitan dengan penentuan kursi di DPR menjadi penyebab munculnya istilah Mafia Pemilu.

Kasus-kasus di atas yang sudah menjadi ranah publik karena pemberitaan yang besar di media massa tentunya menjadi keprihatinan kita karena hal itu erat hubungannya dengan perilaku korupsi. Karena tidak mungkin kejahatan yang teroganisir semacam itu tidak ada unsur uang yang bermain di dalamnya sebagai balas budi. Entah benar atau tidak, dari pemberitaan sudah banyak jaksa, pejabat, anggota DPR/DPRD, hakim yang di tangkap karena menerima suap terkait kasus-kasus yang ada hubungannya dengan hukum, anggaran, peradilan, perpajakan dan masalah pemilu bahkan ada yang sudah divonis. Sudah separahkah bangsa ini sehingga sulit keluar dari keterpurukan yang multi dimensi sekarang ini? Keprihatinan tokoh-tokoh lintas agama, pengamat dan sesepuh bangsa ternyata belum juga menyadarkan para penyelenggara negara baik yang ada di legislatif, eksekutif dan yudikatif untuk bekerja dengan menempatkan hati nurani dan integritas moral di atas kepentingan apapun. tentunya Kita tidak berharap bangsa ini menjadi bangsa yang gagal. Semoga….

Negeri Rawan Bencana

Bencana seolah tak pernah berhenti mendera negeri ini mulai dari banjir, tanah longsor, gempa bumi yang terkadang diikuti dengan tsunami sampai dengan gunung meletus. Ada dua hal yang bisa kita simpulkan dari kondisi ini yaitu, pertama bencana yang memang disebabkan oleh kondisi geologis dimana letak Indonesia berada dipertemuan tiga lempeng asia, australia dan pacifik. Kondisi ini tidak bisa kita nafikan sehingga negeri ini terutama pulau Sumatera, Jawa, NTT, NTB, Sulawesi dan Papua rawan akan bencana terutama gempa. Selain itu karena pulau-pulau tersebut berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire) dimana banyak dijumpai gunung berapi yang masih aktif maka bencana letusannya menimpa masyarakat yg tinggal disekitarnya seperti gunung merapi yg sekarang sedang mengalami erupsi. Kedua, Bencana yang disebabkan oleh rusaknya lingkungan/ekosistem karena kerakusan manusia terutama dalam mengeksploitasi hutan yang berelebihan tanpa memperhatikan keseimbangan sehingga menyebabkan banjir bandang seperti di wasior dan longsor.

Baca entri selengkapnya »

Mengukur Kinerja Sekolah melalui ME

Beberapa minggu terakhir ini, SMK di Jakarta khususnya Negeri disibukan dengan persiapan dan pelaksanaan ME (monitoring dan evaluasi). ME ini merupakan salah satu penilaian kinerja terhadap sekolah disamping akreditasi tentunya. Perbedaanya, Penilaian ME menekankan pada aspek kinerja kepala sekolah dan staf-stafnya, sedangkan Akreditasi lebih memfokuskan pada kinerja jurusan/program keahlian. Hal ini bisa kita lihat pada instrumen penilaiannya yang terbagi pada beberapa kelompok seperti organisasi dan manajemen, kurikulum, hubungan dg dunia industri, sarana dan prasarana dan kesiswaan. Semuanya itu tergambar pada struktur organisasi di sekolah dimana Kepala sekolah sebagai top manajer dibantu oleh 4 wakil sebagaimana disebutkan tadi. Dan dari sisi administrasi sekolah yang menyangkut administrai kepegawaian, siswa, peralatan dan inventarisasinya diwakili oleh kepala subbag TU.

baca selanjutnya

Meraih mimpi menjadi PNS

Peserta Ujian CPNSD Propinsi DKI Jakarta di Gelora Bung Karno

Di tengah perekonomian nasional yg belum stabil akibat krisis financial global yg berakibat pada sempitnya lapangan kerja di sector swasta maka pilihan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) merupakan pilihan yang rasional dan tepat bagi sebagian besar masyarakat kita. Oleh karena itu tak heran jika rekruitmen CPNS yang dilakukan oleh lembaga Negara baik departemen maupun non departemen atau oleh pemerintah daerah selalu dibanjiri pendaftar.

Menjadi PNS untuk saat ini memang dambaan banyak orang yang berharap akan ketenangan dimasa depan. Untuk hidup yang sederhana memang bisa tercukupi dari gaji yg diterimanya setiap bulan. Namun jika berharap kaya tidaklah mungkin dari gaji PNS kecuali memiliki bisnis lain diluar profesinya. Dan juga,  jaganlah berharap kaya dengan korupsi. Hmm ternyata memang kalau bisa jadi PNS apalagi PNS daerah propinsi DKI Jakarta yang tunjangan daerahnya besar. Dan bila melihat system ketenaga kerjaan kita yang masih belum banyak berpihak pada karyawan seperti system outsourcing dan kontrak maka menjadi PNS adalah impian.

Pemerintah provinsi DKI Jakarta pada tahun anggaran 2009 ini akan mengangkat lebih dari 3000 CPNS yang akan ditempatkan pada berbagai Saruan Kerja Pemerintah Daerah. Ujian tertulisnya telah dilaksanakan Sabtu, 14 Nopember 2009 di Gelora Bung Karno Senayan. Lebih dari 13000 pendaftar yang mengikuti seleksi test tertulis yang terbagi dalam tiga kelompok yaitu Administrasi, Teknik dan PKDI. Ada dua jenis test yang diberikan yaitu test kemampuan dasar untuk semua kelompok dan test yang bersifat specialis/praktek khusus bagi yang berlatar belakang teknik dan Kesehatan. Dan hasilnya akan diumumkan ada tanggal 3 Desember 2009. Dengan system recruitmen yang berbasis internet dan persyaratan yang ketat sperti nilai TOEFL minimal 450 mudah-mudahan menghasilakan calon-calon PNS yang memiliki kompetensi yang tinggi dan integritas moral yang baik sehingga sebagai abdi negara dan masyarakat mereka mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Apakah anda salah satunya?

Ditulis dalam berita. 5 Comments »

Menjadi Guru Idola

Menjadi guru memang tidak mudah. Apalagi ketika menghadapi murid-murid yang malas belajar. Agar murid-murid menjadi antusias belajar, ada beberapa hal yang dapat diperhatikan.

Bagus atau tidaknya sebuah sekolah memang dapat dilihat dari kualitas guru. Guru yang berkualitas adalah guru yang berhasil menyampaikan ilmunya kepada murid dengan cara yang menyenangkan. Namun perlu diingat, tingkat keberhasilan mengajar seorang guru tidak selalu harus dilihat dari nilai semua murid di sekolah itu. Yang terpenting adalah bagaiman hubungan antara guru dan murid di sekolah tersebut.  Sebab, baik atau tidaknya hubungan antara guru dan murid akan berpengaruh pada proses belajar mengajar ke depannya.

Contohnya adalah ketika seorang guru menjadi guru yang ditakuti di sekolah. secara otomatis, murid-murid akan malas belajar di pelajaran tersaebut. Lalu, apakah guru yang tidak galak atau baik secara otomatis akan membuat murid tak malas belajar? belum tentu juga. Adakalanya, guru yang terlalu baik membuat murid menjadi terlen. lama kelamaan, muridpun akan meremehkan pelajaran tersebut. Solusinya adalah menjadi guru yang tegas, terapi menyenangkan. guru seperti ini tentu akan menjadi guru idola di sekolahnya. Apalagi jika setiap mengajar, mereka selalu berpenampilan memukau. Bisakah kita seperti itu?

image : http://rumahlutfi.files.wordpress.com/2009/02/teacher.jpg

Sumber : Klasika Kompas

Ditulis dalam berita. 4 Comments »

Sharing Informasi Indonesia dan Korea

Kunjungan dari KoreaRabu, 29 Juli 2009 bertempat di ruang rapat Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO gedung C DEPDIKNAS menerima kunjungan Dr. Han Chung dari Korea Selatan dalam rangka pertukar informasi mengenai kondisi pendidikan di kedua negara. Kedatangan beliau diterima oleh Bapak Prof. Dr. Arief Rachman selaku ketua KNI untuk UNESCO dan beberapa guru yang sekolahnya tergabung dalam ASPnet. Dalam kesempatan tersebut pak Arief Rachman menyampaikan bahwa UNESCO berkepentingan untuk meningkatkan pendidikan setiap  negara di dunia sejalan dengan progam PBB yang dikenal dengan MDGs.  Acara ini diisi dengan presentasi dari berapa sekolah yang telah melaksanakan kegiatan pembelajarannya yang mensinergikan dengan lingkungan hidup, budaya, dan kemayarkatan antara lain dari SMA Labschool, Perguruan Dipenogoro, Al Izhar, SMA 70 dan SMK 27. Tindak lanjut dari pertemuan ini, bulan Oktober pihak Korea akan mengundang beberapa sekolah untuk datang kesana.

Ditulis dalam berita. 2 Comments »

Oasis ditengah sepinya pada minat “Menulis”

P5240147Menulis ilmiah memang tidak sembarangan orang bisa melakukannya apalagi kalau tidak didasari minat, karena membutuhkan ketekunan dan kemauan untuk membaca referensi.Ditengah kurangnya minat para siswa menekuni kegiatan karya ilmiah, 3 siswi SMK 3 yang diwakili oleh Irma Anggraini, Indri Widiatuti dan Wiwin (Kelas X AK2) berhasil menjadi juara 2 dalam lomba Karya Ilmiah Remaja tingkat SMK yang diselenggarakan oleh Gelanggang remaja Kecamatan Senen. Mereka mengambil tema “Anak Jalanan” sebagai bahan tulisannya. Dengan metode pustaka dan survey langsung dilapangan mereka menggali informasi yang berkaitan dengan keberadaan anak jalanan tersebut. Tempat-tempat yang mereka survey yaitu perempatan cocacola (lampu merah cempaka mas) dan sekitar stasiun Senen. Teknik penulisan dibimbing oleh Bu Lili (Guru Bahasa Indonesia) sedangkan pembuatan presentasi dibantu oleh Pak parjono . Selamat semoga keberhasilan kalian menjadi inspirasi bagi teman-teman yang lain untuk mencintai dunia tulis menulis.

Ditulis dalam berita. 2 Comments »

Melepas Kembali sahabat yg purna tugas

P5260196 P5260179

Berbarengan dengan kegiatan pelepasan siswa/i kelas 3, keluarga besar SMK Negeri 3 Jakarta kembali melepas dua orang teman yang memasuki purna tugas yaitu ibu Hj Warjati (guru) dan Bp Sarwono (Ka TU). Per 1 April 2009 yang lalu mereka secara resmi pensiun dari tugasnya sebagai PNS. Selamat jalan sahabat, Bunda dan Bapa  semoga pengabdian dan jasamu akan dikenang sepanjaang hayat anak didik kita.

Ditulis dalam berita. 1 Comment »

2 sertifikat yang beda kegunaan

P5190112Alhamdulllah saya tentunya bersyukur atas karunia nikmat yang Allah anugerahkan krn atas izinNya di 2009 ini saya mendapatkan dua serifikat yaitu sertifikat pendidik dan sertifikat pengadaan barang dan jasa. Sertifikat yang pertama merupakan dambaan setiap insane pendidik tdk hanya dalam kontek sbg instrument untuk mendapatkan tunjangan profesi tetapi lebih dari itu sbg pengakuan atas profesi yg digeluti yaitu guru/pendidik. Pengakuan yang berimplikasi pada profesionalisme sebagai guru atau pendidik tentunya menuntut saya untuk mengabdikan diri secara total dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga siswa memperoleh hasil yang maksimal. Pada gilirannya siswa akan lebih meningkat lagi tidak hanya kompetensinya tetapi juga akhlaqnya dan moralnya  lebih bermartabat.

Baca entri selengkapnya »

Ditulis dalam berita. 3 Comments »