Dari Titik 10 Km, Cerita sebuah Perjalanan Karir

pak-dediDua kali diisukan akan mutasi dari SMK 3, ternyata tidak terbukti, namun tanpa ada desas desus sama sekali saat sedang menikmati liburan semester kemarin saya memdapat berita bahwa di Dikmenti telah terjadi pelantikan Kepala Sekolah sebagai bagian dari mutasi di lingkungan Dinas Dikmenti termasuk Kepala Sekolah saya, DEDI DWITAGAMA. Sedikit terkejut karena memang tidak ada rumors sebelumnya, tetapi melihat waktu yang sudah dijalaninya sudah saatnya memang beliau mengahkiri tugas kepsek di SMK 3.
Profil beliau pernah saya tulis dua kali, pertama, awal tahun 2008 yang lalu ketika diisukan akan dipindah dan yang kedua saat menjadi juara kedua kompetisi Blog Edukatif tingkat nasional yang diselenggarakan oleh PUSTEKKOM DEPDIKNAS. Mengikuti perjalanan beliau selama memimpin sekolah siapapun akan mengakui bahwa SMK 3 sekarang jauh berbeda dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu. Ibarat sebuah perjalanan, saat pertama datang SMK 3 ada pada titik 10 KM namun saat ini sudah ada pada titik 90 KM artinya banyak kemajuan yang telah dicapai di bawah nahkoda beliau. Sebagai seorang pemimpin yang visioner, titik pencapaian ini bukanlah akhir dari sebuah perjalanan karena masih banyak mimpi yang belum diwujudkan karena sejatinya “kesuksesan seseorang bukan dillihat dari apa yang sudah dicapaianya melainkan dari usaha dalam mewujudkan mimpi-mimpinya (Khalil Gibran)” dan “Sukses adalah suatu perjalanan bukan tujuan akhir (Kata-kata Muitara)”.

Pencapaian kesuksesan kepemimpinan beliau di SMK 3 saya identifikasi kedalam beberapa hal :
1. SARANA DAN PRASARANA
Jujur harus diakui bahwa telah terjadi perubahan yang sangat signifikan atas sarana dan prasarana sekolah baik gedung sekolah maupun peralatan lab. Awal saya datang atas kepindahan di sekolah ini gedung dan prasarana peralatan pembelajaran meskipun sudah ada tapi masih kurang memadai. Di bagian depan sekolah berdiri bangunan peninggalan gudang SMK Grafika yang kotor dan kumuh tetapi sekarang berubah menjadi bangunan yang indah yang difungsikan sebagai Aula, dan unit produksi penjualan (masih rencana). Ruang kelas di bagian timur berhasil direnovasi sehingga nampak lebih bersih dan indah. Dari sisi peralatan sebagai unsure penunjang dalam proses pembelajaran sudah terpenuhi dan terwujudlah ruang praktek akuntansi, Perkantoran , penjualan, KKPI, Internet dan multi media.
2. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKOLAH
Ibarat sebuah keluarga, beliau berpandangan bahwa kemajuan sekolah tidak harus dilakukan oleh pemimpinnya saja tapi seluruh masyarakat sekolah. Oleh karena itu beliau sangat konsen sekali terhadap masalah empowerment ini. Sangat sering belaiu mendatangkan para pakar dalam mengupgrade pengetahuan para guru dalam rangka meningkatkan kompetensinya terutama kompetensi professional. Dan dalam hal pengelolaan manajemen sekolah berkaitan dengan kegiatan penanganan proyek bantuan pemerintah, beliau tidak segan membentuk panitia dari para guru meskipun kendali tetap pada dirinya. Sepanjang saya menjadi guru biasanya kalau ada bantuan semacam ini hanya dikelola orang-orang di lingkaran kepsek. Dalam menerapkan manajemen sekolah dalam hal “Decision Making” beliau menganut prinsip “Bottom Up” bukan “Top down” artinya meminta saran/masukan dari bawah meskipun kadang juga ada yang mutlak dari belaiu sebagai pemegang hak preogratifnya. At least but not all, sudah banyak yang dapat dirasakan oleh guru dan masyarakat sekolah yang lain terkait pemberdayaan ini seperti penin gkatan kemampuan IT, manajemen sekolah dan kompetensi yang lain dari pelatihan-pelatihan yang sudah diikuti. Masalahnya, apakah guru mau berubah dengan pencapaian yang telah diperolehnya? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
3. ICT Center
Salah satu berkibarnya nama SMK 3 di dunia pendidikan SMK, tidak terlepas dari statusnya sebagai ICT Center Jakarta Pusat meskipun peran yang seharusnya dijalankan belum optimal sebagai node jaringan pendidikan nasional di Jakarta Pusat. At least, sudah banyak kegiatan yang dilaksanakan seperti pelatihan Jardiknas 300 guru, pustakawan dan TU SMA/SMK, SMP dan SD se Jakarta Pusat, Pelatihan bagi Kepala SMP yang tergabung dalam MKKS Jakarta Pusat dan member I pelatihan pada MGMP.

Perjalanan beliau memimpin SMK 3 sudah berakhir dan beliau akan melanjutkan perjalanan mengabdi pada dunia pendidikan ini sebagai kepasa SMK 36 yang berlokasi di Cilincing Jakarta Utara. Kiprah beliau yang sudah berhasil membangun SMK 3 menjadi pertimbangan pejabat Dikmenti menempatkan beliau disana. Diharapkan SMK 36 bisa lebih baik lagi di bwah kepemimpin beliau sehingga menjadi sekolah unggulan berbasis keunggulan local karena jurusan yang ada sangat dekat dengan kehidupan masyarkat pantai. Selamat jalan pak Dedi yang sudah saya anggap sebagai Guru, Motivator dan sekaligus inspirasi. Mengutip ucapan Mario Teguh “ Jadilah petarung atas mimpi-mimpimu karena dengan mimpi akan memberikan kekuatan bagi anda untuk mewujudkannya”. Selamat bertugas dan terima kasih atas segala bimbingan anda. Keep Fight Sir, for Better Generations like your Motto.

Ditulis dalam berita. 4 Comments »

4 Tanggapan to “Dari Titik 10 Km, Cerita sebuah Perjalanan Karir”

  1. zaen2008 Says:

    Salam kenal pak guru
    moga sukses selalu buat pendidikan indonesia

  2. kusdiyono Says:

    Kang Hary’s kalo saya tahu dari Pak Dedi sendiri saat di SMK 27, tgl 23 Desember 2008. Kami ngbrol banyak, lalu beliau bilang Desember ini tdk bisa tdk akan mutasi, per Januari…

  3. dedidwitagama Says:

    ALhamdulillah Pak Hary, apa yg Sy capai tak lepas dari partisipasi Anda dan teman, trm ksh telah berkenan menulis lagi ttg Saya … truskan kebiasaan itu, krn saat Anda menulis sesuatu yang baik ada hal yg tertanam pada diri Anda dan akan jadi sikap hidup, salam buat semua teman di 3.

    Pak Kus … dicatat to he he he 🙂


Tinggalkan Balasan ke Penginapan di jakarta Batalkan balasan